Monday, November 08, 2010

a day in the life (2) - how much is enough?: between make to stock v.s. make to order.

- praktis setiap hari shipment nasi bungkus sekitar 8000 bungkus/day
- sekitar 5000 an darinya adalah our internal daily production capacity, produksi sendiri di dapur umum kami
- sehingga 3000 lainnya adalah daily external production: beli (outsources ke lembaga katering.. hehehehe), donatur nasi bungkus rutin seperti: wartajazz, resto dixie di gejayan, dan individu-individu terhormat yang entah dari mana asalnya.

pertanyaan besarnya? apakah itu cukup? gak juga... seperti kemarin permintaan yang kami tak mampu memenuhi sebesar 5000 bungkus... tapi bisa juga hari ini cuman 1000 an bungkus...

contoh hari ini berdasarkan informasi mbak G tadi malam, di dusun gumuk ngablak magelang, ada 1500 pengungsi yang sudah 2 hari terlantar tanpa ada bantuan sama sekali...(hmmm seringnya sih HOAX tapi sering juga BENAR), dan dini hari .. tim sudah berangkat survei kesana... nah kalo benar memang ada? tiba tiba ketambahan 1500? alamak? dari mana nyarinya? semua yang di produksi hari ini sudah jelas peruntukannya... mau beli cepet welah.. gak ada warung buka abang dan uni yang terhormat... :-)..

jadi dilema posko sederhana ini rupanya cukup canggih: between MTO (make to order) atau MTS (make to stock) .... kalau MTS takutnya nasi gak terdisribusi karena bisa jadi mereka sudah dapat dari yang lain dan gak janjian dengan kita... kalo MTO seperti yang kita lakukan sekarang ini... resikonya tidak bisa mengakomodasi kebutuhan2 tiba tiba seperti contoh desa gumuk diatas.....

salam MTO atau MTS... terserahlah hahahahaha... pis!