Sunday, June 11, 2006

Salah menghitung di sabtu 10 Juni 2006

Report by: popok tri wahyudi

Maaf sebelumnya…

Ini salah persepsi saja, kemarin dan sampai hari ini situasi dikampung tenda gaiacorps. Sedang pause sebentar untuk melangkah ke target berikutnya. Saya membacanya salah saya pikir sudah fine dan still in progress…., tetapi ternyata tidak. Rencana pribadi saya sudah saya cek lagi dan akan saya lanjutkan, tetapi karena sesuatu hal ini di tunda dulu. Saya menengok komputer lagi.. ufs! Lupa gak update sehari kemarin. Maaf reportase untuk hari sabtu kemarin jadinya blank….


Tidak juga kok… bukan tidak ada aktifitas, tetapi pause untuk menulis saja. Dan didalamnya kita sedang workshop sebentar untuk stress release program. Yang akan dimulai besok senin. He..he..he… jangan khawatir kami masih bekerja. Jadi sabtu sore kemarin masih tentang Prolognya. Kemudian malamnya digeber habis-habisan, peserta asessornya sekitar ada 20 orang. Sedang yang memberi materi workshopnya adalah Gaia Jakarta. Alhasil satu pesertanya si Satria mengalami pencerahan yang premature. Tapi dia bilang,” top markotop”. Nggak nyesel ikut walaupun hari ini dia harus ikut ujian. (hari minggu kok kuliah)

Yups! Inilah salah satu surga dikampung tenda gaiacorp, ada banyak keajaiban. Dari awal bergabung tanpa jobdesk yang jelas, misalnya.. dari yang ngungsi kemudian jadi relawan, dari yang tidak peka menjadi peka atau mungkin ada yang jadi turis bencana dadakan (off the record) kita tetap berproses dan belajar dikelas yang luas ini. Semua penuh dengan kejutan. Ada banyak hal baru, semuanya semakin menjadi tertantang dan tertarik oleh transfer pengetahuan. Sebuah pengalaman baru bagi kita yang terlibat, tidak rugi juga kita berhenti sebentar. Untuk siap- siap mengumpulkan data lagi.

Memang sekarang sudah waktunya, kita melihat apa yang ada dibalik peristawa ini. Dan tidak mudah juga untuk menggali secara cepat, tetap masih membutuhkan waktu entah sampai kapan. Pasti membuahkan trauma apapun itu, seberapapun levelnya. Untuk mendapatkan segala informasi seperti ini butuh kesabaran, memilah-milah dengan hati- hati. Tanpa membuat mereka menjadi tersinggung dan terbebani oleh keingintahuan kita. Siapa yang tidak shock melihat kejadian yang luar biasa ini. Sampai sekarang tidak ada dari kita yang dapat meramalkan dengan pasti, kapan sebuah bencana dapat terjadi.

Satu hari yang terlupa untuk melaporkan progres kita. Maaf keduaribu kalinya. Dan yang pasti kita tetap melangkah menemani, mendampingi dan bekerja sama dengan para sedulur di Seloharjo. Sebuah jedah yang sebentar namun berpengaruh besar bagi kami para volunteer disini. Kewajiban yang tidak mungkin kami menolak untuk menjalankan ini semua. Genggam tangan kita, masing- masing satukan, mari kita bergerak dan bekerja.