Thursday, June 08, 2006

Kisah lain dari Gaiacorps Tiebet

report by: Sonny


Bicara soal menangani pendistribusian barang sumbangan, memang kami bukan jagonya. Tetapi bicara tentang mengubah paradigma dalam rangka pekerjaan lebih efektif, kami bolehlah di andalkan. Entah jam berapapun itu
J.

Alkisah di hari jumat (2/6), menumpuklah barang-barang lain yang harus di dikirim ke Yogya. Ada yang dikasih, ada yang di beli. Pokoknya rupa-rupalah sumbernya. Sebagian orang sudah mulai inisiatif untuk melakukan packing. Di tengah2 kesibukan itu, aktivitas kembali ke titik nol, karena ada paradigma yang harus diubah. Supply – Input – Process – Output – Customer, bagian dari rantai business process (canggih amat, ya) harus dibentuk.

Saya teringat di hari Selasa sebelumnya, kami harus unload barang dari APV karena salah satu donatur mau mengaudit, apa saja barang yang dibeli, berapa jumlahnya, didistribusikan ke siapa, siapa yang menerima, apa buktinya,….

Bukannya dia tidak percaya kepada kami, tetapi lebih karena akuntabilitas. Tahu sendiri kan, banyak barang sumbangan yang katanya menumpuk karena harus ada prosedur pengeluaran.

OK, no problemo.

Masak orang yang katanya konsultan business process, kok gak bisa nanganin hal yang kayak gitu.

OK, catat-mencatat pun di lakukan. Sumber harus jelas, karena kepada mereka –meskipun tangan kiri mereka juga gak mau peduli apa yang dilakukan tangan kanannya – gaiacorps harus mempertanggungjawabkannya.

Siapa yang memberi, bentuk donasinya apa, di kemas dalam bentuk apa, berapa jumlahnya, semua di catat dengan cermat. Ada barang A sejumlah sekian, dari si X, ada obat B sejumlah segitu dari PT Y, dan seterusnya.

Demikian juga saat melakukan pengepakan barang.

Obat gak boleh kecampur sama perlengkapan mandi.

Parabolanya harus diapakan.

Barang A, dari PT X, tadi masuk ke kardus no berapa.

Ini kardusnya masih muat sekian kotak susu lagi, ayo ke supermarker PQR untuk beli tambahan biar tidak udara tersisa dalam kardus. Meskipun setelah pulang ternyata harus ganti kemasan karena yang dibeli kebanyakan, saking semangatnya.

Pada akhirnya semua kardus sudah dinomeri, isinya apa, berapa jumlahnya. Ada berapa kardus. Surat pengantar dan tanda terima disiapkan. Dilanjutkan dengan proses loading ke Trajet dengan segala keluguan sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya.

Yang jelas pada loading ini pun tidak seperti sebelumnya.

Yang jelas gaiacorps harus menunjukkan bahwa setiap proses yang dijalankan harus ada improvement, sesederhana apapun improvement tersebut. Karena kami harus siap diaudit, baik oleh sesama makhluk ciptaan Tuhan maupun oleh Tuhan sendiri. Bahwa semua yang kami terima akan kami berikan kepada mereka yang membutuhkan, melalui alur proses yang benar.

Udah dulu, ah. Mau bikin R-R lagi.

Salam,

Sonny