Friday, June 02, 2006

Tiga Titik Belum Terjangkau

gaiacorps'today, 1/6: 18.00

Hari ini, ditemukan lagi tiga titik yang belum terjangkau bantuan di Desa Seloharjo, Pundong, Bantul.

Tiga titik tersebut adalah Kaliwelang, Geger, dan Ngentak 3. Data diperoleh gaiacorps melalui assesment ke daerah dalam dan laporan dari warga di sekitar titik tersebut, yang disampaikan pada saat rembug warga, petang hari ini (1/6). Berdasarkan data tersebut, warga menyepakati pembagian logistik untuk sementara diprioritaskan untuk daerah-daerah Kaliwelang, Geger, dan Ngentak 3.

Sampai saat ini, jangkauan kerja gaiacorps meliputi 22 titik yang tersebar di daerah-daerah Blali, Biro, Ngentak, Poyahan, Jelapan, Kalipakem, dan Parangtritis. Untuk menjangkau titik-titik di seputaran desa Seloharjo, gaiacorps menurunkan dua unit mobil klinik dan membangun satu settlement, Kampung Tenda, di Lapangan Blali, Seloharjo, Pundong, Bantul. Hari ini, sebagian besar relawan diturunkan ke daerah tersebut untuk memonitor keadaan dan melakukan pendampingan dengan penduduk yang masih tinggal di wilayah mereka. Sementara sebagian yang lain tinggal di Kampung Tenda untuk membentuk pemerintahan, membangun gudang logistik dan sekretariat, menata dan membersihkan Kampung Tenda, serta melakukan pendampingan terhadap anak-anak.

Dari penyisiran ke daerah warga yang belum terjangkau, diketahui sebagian besar penduduk masih menggunakan seng bekas, bahkan kandang, untuk berlindung. Sementara logistik yang tersedia di Kampung Tenda belum dapat segera didistribusikan karena jumlahnya masih belum mencukupi. Sejauh ini, sebagian besar bantuan logistik yang diterima gaiacorps berupa beras dan obat-obatan. Kebutuhan untuk settlement semacam hygiene kit, tenda, selimut, lampu, kebutuhan akan sumber listrik buatan, dan suplai logistik untuk bayi dan anak-anak masih jauh dari cukup.

Untuk mencukupi kebutuhan korban bencana gempa di Desa Seloharjo, gaiacorps mengupayakan bantuan dalam bentuk apa pun, termasuk mengorganisir relawan. Hingga saat ini, bantuan berupa logistik maupun obat-obatan masih terus mengalir. Jumlah relawan yang terdata sementara sampai saat ini mencapai 125 orang, termasuk sekira 30 relawan yang bersedia mendedikasikan diri sepenuhnya. Sebanyak kurang lebih 50 orang turun ke lapangan setiap harinya, termasuk tim paramedis. Meski demikian, dari total jumlah relawan yang terkumpul, masih terjadi kasus-kasus tak terduga semacam lonjakan dan turunan tajam pada grafik jumlah paramedis dan relawan yang membantu di lapangan setiap harinya. Hal ini telah diantisipasi dengan sistem penjadwalan. Sejumlah relawan tersebut dialokasikan ke lima divisi: mobile clinic & evacuation, dapur umum, klinik menetap di Kampung Tenda, divisi penyimpanan yang bertanggung jawab atas gudang logistik, dan divisi perlengkapan yang bertanggung jawab terhadap problem kelistrikan dan settlement.

Kesulitan terkait dengan relawan adalah minimnya tenaga medis yang dapat berjaga pada malam hari di klinik menetap, dan kekhawatiran akan defisiensi jumlah relawan mulai tanggal 5 Juni mendatang, dikarenakan ujian universitas menyerap sebagian besar relawan yang notabene adalah mahasiswa. Hingga berita ini diturunkan, gaiacorps masih membutuhkan tenaga relawan yang bersedia long stay di Kampung Tenda.

Lalu lintas pembagian logistik kepada warga Seloharjo dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan rembug warga. Melalui rembug warga yang dilakukan setiap hari, mekanisme pembagian logistik yang diterapkan di Kampung Tenda gaiacorps melibatkan partisipasi aktif masing-masing titik. Dengan demikian, setiap titik akan mendapatkan suplai sesuai kebutuhan. Mekanisme ini diterapkan untuk menghindari adanya over-sufisiensi bantuan, sementara pada titik lain terjadi kekurangan. Dengan adanya sistem rembug warga pula masalah yang terjadi di desa Seloharjo dapat dipetakan dan dipecahkan bersama. Meski demikian, penumpukan logistik masih terjadi pada pos di masing-masing titik, sehingga logistik belum terdistribusikan kepada warga secara merata.

Kampung tenda Seloharjo adalah salah satu bagian dari program rekonstruksi dan development masyarakat korban gempa. gaiacorps menargetkan keberlanjutan program hingga warga yang kini menghuni tenda nantinya dapat kembali ke rumah masing-masing. Sementara masa pemulihan, Kampung Tenda diorientasikan sebagai ibu kota kecamatan, dengan cluster camps yang dalam waktu dekat akan dibangun di sekitarnya. [m]