Saturday, June 03, 2006

Banjir Permintaan Bantuan

gaiacorps'today, 2/6: 23.00 WIB

Hari ini (2/6), terjadi lonjakan jumlah permintaan bantuan dari daerah-daerah di luar wilayah cakupan gaiacorps.

Sejumlah perwakilan dari wilayah-wilayah tersebut datang ke base gaiacorps dan ke Kampung Tenda untuk meminta pertolongan karena bantuan berupa logistik, medis, dan keperluan settlement di daerah mereka masih belum mencukupi.

Sejumlah pihak yang mengajukan permintaan tersebut sebagian besar berasal dari daerah Imogiri dan sekitarnya. Rata-rata mereka datang ke base gaiacorps, lengkap dengan surat permohonan bertanda tangan kepala dusun, denah lokasi kampung, dan lampiran keterangan yang menyebutkan jumlah jiwa berikut kondisi perumahan di wilayah mereka. Permintaan ditanggapi dengan merujuk mereka ke Kampung Tenda. Sementara itu, ada pula warga yang langsung mengajukan permintaan ke gudang logistik gaiacorps di Kampung Tenda.

Selama ini, persediaan logistik, medis, dan perlengkapan settlement untuk warga yang menjadi korban bencana gempa memang ditampung pada gudang bantuan di Kampung Tenda. Base hanya menjadi penampungan sementara. Sedangkan mekanisme dan tanggung jawab terhadap pembagian bantuan sepenuhnya menjadi otoritas camp manager Kampung Tenda. Namun menurut penuturan Andri, front manager Kampung Tenda, meski sedikit kewalahan menangani proposal bantuan dari luar wilayah cakupan gaiacorps, permohonan mereka tetap ditindaklanjuti positif dengan memberikan suplai bantuan yang dibutuhkan, meski jumlahnya tidak banyak. Hal ini menurutnya terjadi karena jumlah bantuan yang tersedia di gudang Kampung Tenda, terkecuali beras, masih belum mencukupi untuk didistribusikan secara merata dalam wilayah cakupan gaiacorps. “Ada mekanisme yang harus dilewati oleh warga untuk mendapatkan bantuan, misalnya lolos tahap survey,” ujarnya. Selama ini, mekanisme yang diterapkan dalam pembagian bantuan, selain dengan melakukan survey dan penyisiran ke daerah-daerah sulit, adalah melalui rembug warga (lihat “Tiga Titik Belum Terjangkau”).

Sampai Kamis kemarin (1/6), wilayah cakupan gaiacorps meliputi 26 titik, terdiri dari 4128 jiwa dalam 1102 KK. Sejumlah 164 jiwa di antaranya adalah balita, 504 anak-anak dan remaja, 24 ibu hamil, dan 86 lansia.

Setelah melalui tahap-tahap mekanisme yang sudah disepakati, hari ini untuk pertama kalinya persediaan bantuan dibagikan kepada warga. Selain suplai berupa beras, mie instan, tenda, selimut, dan baju pantas pakai yang dikumpulkan gaiacorps sejak gempa terjadi, warga mendapat bantuan tambahan berupa pembagian kaus dari US-Aid dan terpal dari CRS. Pembagian bantuan pun berjalan tertib, tanpa mesti terjadi kekisruhan yang menimbulkan keresahan. Masing-masing perwakilan warga diwajibkan menggunakan tanda pengenal sebagai identitas yang menandai kelompok masing-masing. Sistem sedemikian memang disepakati bersama melalui proses rembug warga yang telah dilakukan di hari-hari sebelumnya. Selain itu, warga mulai membangun dapur umum pada masing-masing kelompok. Suplai bantuan yang dibagikan kepada mereka diperhitungkan akan mencukupi dua hingga tiga hari mendatang. Pascapembagian pertama kepada warga korban gempa hari ini, gudang bantuan gaiacorps kembali mengalami kekosongan, terkecuali untuk item beras.

Di tengah kesibukan mereka, ketika orang-orang dewasa kembali ke rumah untuk membenahi yang dapat dibenahi dan memantau keadaan di wilayah tempat tinggal mereka, pada pagi dan sore hari terjadi luapan keceriaan anak-anak yang tetap tinggal di Kampung Tenda. Mereka menggambar, menulis, menyanyi, bermain sepak bola dan voli bersama para relawan gaiacorps. Menghidupkan suasana di Kampung Tenda. Sembari membangun pelan-pelan pemerintahan Kampung Tenda, tim gaiacorps hari ini melebarkan ‘balai desa’ Kampung Tenda, dapur umum, dan gudang obat. Perlahan-lahan menata kembali kehidupan bermasyarakat setelah terhantam trauma. Sulit rasanya membayangkan, di luar sana masih terjadi keresahan penduduk yang dengan beringas menghadang kendaraan dengan clurit atau senjata tajam di tangan, akibat maraknya kehilangan dan pencurian pascagempa. [m]