Monday, June 05, 2006

Kami Tak Kehilangan Semangat Belajar!

gaiacorps’today, 5/6: 18.00 WIB

Meski terjadi penurunan aktivitas sekolah di sebagian besar daerah Bantul pascabencana gempa, anak-anak tak kehilangan semangat untuk belajar. Di Klaten, Ujian Akhir Nasional Sekolah Dasar tetap dilaksanakan, meski mesti berlangsung di tenda pengungsian.

Di Kampung Tenda gaiacorps, anak-anak bersekolah sepanjang hari, sejak pagi hingga petang. Pukul 9 sampai 11 pagi mereka menempuh sekolah formal. Sedang di luar jam-jam sekolah formal tersebut, mereka belajar di Sekolah Kecil Kampung Tenda, bersama tim relawan gaiacorps. Berbagai aktivitas belajar dan bermain dilakukan bersama di Sekolah Kecil ini. Mulai dari menggambar, bernyanyi, bermain bersama, sampai cerdas cermat dan saling membuatkan pertanyaan.

Trio Susilo, relawan gaiacorps yang bertanggung jawab atas divisi edutainment menuturkan, meski tetap ceria, sisa trauma masih tecermin dari aktivitas belajar dan bermain siswa Sekolah Kecil Kampung Tenda. Pada sesi cerdas-cermat, ketika diminta membuat pertanyaan, sebagian dari mereka mempertanyakan tentang peristiwa gempa. Begitu pula pada pelajaran menggambar. “Satu orang anak datang pada saya dan menunjukkan gambar Mickey Mouse yang kepalanya patah,” tutur Trio. Sebagian besar dari mereka masih menyimpan trauma atas apa yang telah terjadi pada mereka, pekan lalu.

Aktivitas bermain yang variatif membuat kehidupan belajar dan bermain anak-anak di Kampung Tenda kerap kali bertahan hingga malam hari. Sekira pukul tujuh malam mereka baru kembali ke tenda dan bergabung dengan orang tua masing-masing. Anak-anak warga Kampung Tenda gaiacorps bahkan dapat mengusulkan ‘mata pelajaran’ yang mereka inginkan kepada ‘kakak-kakak guru’ di Sekolah Kecil. Kemarin (4/6), misalnya, mereka mengusulkan pada Trio mata pelajaran Jalan-Jalan Pagi. “Kan sesuk Minggu, Mas..,” (‘kan besok hari Minggu, Mas..,) tutur Trio menirukan ucapan mereka.

Kondisi kejiwaan pengungsi anak-anak korban bencana gempa memang mengundang kepedulian banyak pihak. Hari Minggu (4/6), Kampung Tenda kedatangan serombongan guru TK Al-Husna Madiun. Membawa dua mobil, mereka datang untuk mengajar dan bermain bersama anak-anak Kampung Tenda. Hari ini (5/6), anak-anak Sekolah Kecil kembali dihibur oleh kehadiran badut Spongebob dan aktivitas mendongeng, yang didatangkan oleh Bapak Julius, Galang Press. Sebagai target ke depan, tim gaiacorps mengharapkan bergabungnya relawan psikolog bersama gaiacorps, untuk membantu proses pemulihan kondisi kejiwaan mereka. Program psikologi ini, menurut Alia, koordinator relawan gaiacorps, diharapkan dapat mulai terlaksana tiga minggu mendatang.

Sekolah Kecil Kampung Tenda gaiacorps muncul sebagai respon dari aktivitas anak-anak korban pengungsi bencana gempa pasca-jam sekolah formal. Menurut Trio, sebenarnya tidak ada pembatasan usia dalam Sekolah Kecil. Dus, tidak ada kurikulum khusus yang dipersiapkan untuk masing-masing kelompok usia. Tetapi hampir seluruh ‘murid’ Sekolah Kecil adalah siswa usia TK dan SD.

Usia kanak-kanak adalah usia yang peka dalam proses pembentukan karakter. Semestinya kita berupaya menstabilkan gegar kejiwaan mereka dan memulihkan trauma yang membekas sebab bencana gempa yang melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah, kemarin. [m]