Tuesday, June 06, 2006

Ketika OBAT diturunkan ke bumi

report by: popok

Hari minggu yang kemarin tanggal 4 juni 2006, saya kembali mengontak teman- teman pesepeda untuk membantu dr. Bambang droping obat ke pedukuhan sekitar lapangan Blali dan mencek pos kesehatan, apakah mereka kehabisan stok obat atau tidak. Kali ini tim sepeda tidak komplit 2 personil kami absen. Ini juga adalah aksi dadakan karena paginya ketika saya sedang mengumpulkan data untuk bahan tulisan di gaiacorps.blogspot.com dengan dr.Bambang. ternyata ada kebutuhan seperti diatas tadi. Otomatis sekali pencet handphone saya mengontak teman- teman pesepeda.

Aksi droping obat kali ini sangat singkat, efektif di lapangan sekitar 3 jam. Mohon maaf sekali lagi karena keterlambatan kordinasi kami. Ini juga yang menjadi masalah kami para sepeda. Tadi malam ada sms masuk dari teman- teman pesepada yang lain, tentang kesediaan mereka untuk membantu aksi kami. Hanya saja perlengkapan sepeda mereka tidak begitu komplit. Maksudnya mereka tidak punya boncengan dan kontainernya. Kerena perlengkapan ini penting, dengan alat ini kami bisa membawa bantuan tanpa terlihat mencolok. Namun alat ini terhitung mahal 1 unitnya dari boncengan dan kontainernya harganya sekitar @Rp.500.000.

Semalam juga mungkin akan dilanjuti hari ini, kami akan mencoba mencari donatur untuk melengkapi sepeda kami dengan perlengkapan tadi, boncengan dan kontainernya, pompa sepeda dan lampu halogen. Kami memilih untuk minta bantuan pada pembuat perlengkapan ini yaitu Topeak. Hanya dia yang menyediakan kebutuhan ini lebih baik daripada para pembuat perlengkapan sepeda yang lain. Kami memilih bentuk kontainer dengan kapasitas yang besar. Maksud kami agar dapat membawa bantuan lebih banyak Dan dapat bergerak lebih jauh tanpa ada hambatan dengan waktu.

Dan semalam juga kami dapat telepon dari seorang teman yang menanyakan tentang kebutuhan apa yang bisa dibantu. Saya pribadi menawarkan perlengkapan tadi. Karena dilapangan jumlah bantuan yang masuk sudah terhitung banyak hanya saja distribusinya belum meluas dan merata. Kalau yang menelopon kami tadi setuju akan hal ini, pergerakan kami untuk membantu mendistribusikan akan bisa berjalan cepat dan sesegera mungkin akan merata. Karena kebutuhan akan distribusi ini sifatnya sudah sangat mendesak. Kalau tidak dilakukan dengan segera akan banyak stok obat yang akan tidak dapat dipakai. Sayangkan..

Selain itu juga kendala kami adalah keterbatasan kami untuk terjun kelapangan. Saya sudah menginformasikan kepada dr. Bambang akan hal ini. Kami hanya bisa 2x seminggu itupun hanya sabtu dan minggu. Kalau ada banyak perlengkapan yang saya sebutkan diatas tentunya saya dapat menghubungi teman- teman sepeda lain agar dapat mengisi hari- hari diluar sabtu dan minggu. Karena perlengkapan tadi bisa mobile disegala bentuk sepeda jadi sifatnya fleksibel. Tapi ya... itu tadi teman pesepeda yang lain tidak mempunyai ini semua. Mudah- mudahan permohonan kami dikabulkan. Tidak ada kata terlambat untuk sebuah niat baik.

Meskipun hanya 3 jam kami pesepeda, cukuplah untuk mendistribusikan. Kali itu kami membawa obat- obat pasca gempa yaitu obat- obatan seperti minyak kayu putih, balsem obat untuk p3k , vitamin dan obat- obatan untuk gatal. Sekarang harus drop langsung tanpa melakukan pertanyaan lagi. Sekarang dilapangan para korban gempa sudah bergerak untuk membersihkan rumahnya yang ambruk atau meruntuhkan bangunan yang sudah retak. Makanya kebutuhan akan obat- obatan P3K menjadi penting untuk mengatasi hal- hal seperti. Selain itu juga kebutuhan korban gempa akan obat seperti balsem dan minyak kayu putih adalah untuk melawan dinginnya malam dan mengatasi masuk angin ketika mereka tidur ditenda- tendanya, yang sekarang sudah menjadi tempat satu- satunya untuk bernaung sekaligus untuk menjaga harta bendanya.

It’s RAPID RESCUE CYCLIST , please love me!!