Wednesday, June 14, 2006

Merespon laporan…

report by: popok tri wahyudi

Hari ini, ehmm… sebenarnya tadi pagi saya kelapangan untuk membantu tim medis yang membuka praktek ke Sorotopo, desa Seloharjo. Berangkat dari base jam 8.00 pagi. Berlima, semua ini volunteer dan bukan tenaga medis yang ahli, dan bukan berlatar belakang pendidikan medis. Demi kemanusiaan, apa yang dapat kita bantu.. ya kita gerak saja. Dan di aktifitas ini ada dr Bambang yang benar- benar dokter, jadi aman dan ada jaminan ini bukan mal praktek.

Perjalanan kali ini adalah merespon laporan dari volunteer kami yang melakukan assesment beberapa hari yang lalu. Tercatat dari laporan itu adalah beberapa dari penduduk disana terlihat ada gejala penyakit pasca gempa, seperti ispa dsbnya. Otomatis mobil klinik kami langsung mobile menuju tempat itu. Dsn Surotopo adalah dusun yang terletak diatas bukit, dimana posisinya berada dibelakang kampung tenda gaiacorps. Kalau dilihat dari peta memang jaraknya dekat tetapi karena kontir tanah yang letak mereka di ketinggian, dan akses kesana terdekat itu jalannya harus melingkar. Jadi jarak yang bisa kita akses jadi cukup jauh.

Sampai di sana tadi sekitar jam 11.00 siang. Beberapa saat kemudian para penduduk Surotopo sedang “rolasan” atau jam istirahat siang. Mereka sudah melakukan aktifitas kerja bhakti membersihkan reruntuhan rumah. Berarti waktu yang tepat, kalau mereka ingin melekukan pemeriksaan medis. Setelah beberapa saat kita set-up tempat.. terus kita langsung saja buka praktek.

Cukup lumayan para sedulur diSurotopo yang mengkases kegiatan mobil klinik kami. Penyakit yang diagnosa masih seperti biasa, penyakit- penyakit yang selalu terjadi dimusim peralihan. Seperti pilek, panas, sakit kepala dan sebagainya. Kami volunteer yang tidak punya latar belakang medis pada menit- menit pertama sempat kewalahan

Untuk memebaca catatan resep dari dr.Bambang. Maklum saya pribadi adalah seniman yang memvolunteerkan diri, masih tergagap juga membaca tulisan pak dokter ini. Artistik sih... tetapi tetap saja tidak bisa terbaca.

Dengan berulang kali bertanya dan cek ulang ke pak dr.Bambang, alhasil bisa terbaca semua. Satu persatu. Kesulitan yang kedua kami tidak hapal letak obat- obat yang ada dan sekali lagi setelah cek ulang dan bongkar semua obat yang dibawa. Kami sukses menemukan obat dan kemudian mencatatnya, dibungkus dengan aturan pakai. Yups! Para sedulur yang sakit dengan segera dapat menikmati obatnya.

Huh! Sempat bingung dan kelabakan.... tetapi akhirnya lancar juga.

Sekarang memang aktifitas kami adalah menjemput bola sesegera mungkin. Informan terdepan adalah para volunteer assesor, kemudian para sahabat yang bertempat diluar Seloharjo, yang melaporkan. Kita langsung menyusun jadwal dan langsung menindak lanjuti dengan menjalankan mobil klinik kami. Semoga kondisi badan kami semua diberi kesehatan yang baik dan tidak cepat sakit. Agar semua laporan yang masuk dapat kami layani sebaik mungkin.

BRAVO...PARAMEDIS DADAKAN!!!