Monday, November 15, 2010

P/FA - psychological first aid for all (jilid 1)

pernah tahu medical first aid khan? kotak putih palang merah di rumah atau di mobil kita? kita bukan dokter buka mantri.. tapi kita tahu ketika tersayat, atau luka, atau berdarah kita buka kotak P3K, di bersihkan dengan rivanol atau alkohol, tambahkan betadin, andadin atau kitadin dan din din lainnya,... atau mungkin sekedar di tensoplas dan plas-plas lainnya, atau di perban dan tindakan lainnya........

dan kita tahu kapan luka kita bukan lagi urusan kita.. ketika sayatan besar, ada tulang yang patah, dan lainnya.. kita tahu itu bukan yuridiksi kita.... kita tahu harus ke puskesmas, ke dokter, mantri... dan profesional lainnya.

nah bagaimana dengan hal hal yang psikologis? mengapa tidak ada P3K juga (pertolongan pertama pada ke-psikologis-an?). ADA! para relawan yang serta merta datang di lokasi bencana, siapapun yang ada dan membantu ketika bencana terjadi, mereka mencoba menenangkan, itu P3K sebenarnya... hanya saja tidak terstruktur, tidak sengaja, tidak ada aturannya.

nah. sekarang ini, ketika puluhan ribu pengungsi 'nglangut' (mellow+melancholy) di pengungsian, diam gak tahu apa yang harus dikerjakan, mereka butuh P3K yang kedua tadi....

dalam dunia kepsikologian: setiap orang day by day pasti akan mengalami anxiety dan depression entah karena ditinggal pacar, rugi dagang, konflik dengan teman, dan lain sebagainya... tetapi selama itu masih dalam ranah human capability/ranah kenormalan, majority orang akan mampu melewatinya, lewat curhat, pengalihan kegiatan ataupu cara cara lainnya........... dalam hal ini, anxiety dan depresi yang terjadi tidak lebih dari emotional problem yang praktis dialami semua orang......!

tetapi ketika anxiety dan depresi yang terjadi karena beyond human capability (bencana dan massal), bisa jadi saudara2 kita yang mengalaminya akan mengalami anxiety dan depresi dalam jangka waktu yag panjang... yang kalau tidak ada satupun yang dilakukan... maka akan ada yang lolos dan terus menjadi mental disorder: entah ASD - acute stress disorders, ataupun PTSD - post traumatic stress disorder.... kondisi yang sudah dikategorikan menjadi gangguan mental...!

nah.. kami disini mencanangkan sebuah gerakan: P/FA - Psychological First Aid For All, gerakan relawan yang datang dan tinggal di pengungsian, melakukan kontak, menyapa, mengobrol, dan mendegarkan... apapun yang bisa membuat mereka jadi kawan dan buddy bagi saudara2 di pengungsian.. yang tujuannya sederhana: segala upaya supaya anxiety dan depression tidak berubah menjadi ASD dan PTSD, dengan kata lain segala upaya supaya emotional problem jangan sampai berlanjut menjadi mental disorder....! dan kalaupun ada yang lolos, bagaimana kami bisa dengan cepat me-refernya ke para profesional: para psikolog dan psikiater yang berkaitan...!.

siapa mereka para relawan P/FA: mahasiswa psikologi, lulusan psikologi, mahasiswa sipil, kehutanan, dan banyak lainnya.... tadi pagi kamu sudah memulainya... ada 8 orang relawan didampingi koordinator P/FA, seorang psikolog yang cukup kawakan jauh jauh datang dari pekalongan : bajang namanya.

teman... hari ini hari pertama kegiatan P/FA kami akan update jejak langkah mereka di hari hari kedepan..!

catatan: P/FA menggunakan PSYCHOLOGICAL FIRST AID - Field Operations Guide - Second Edition (dari National Center for PTSD, USA) sebagai acuan kegiatan (download address: http://www.ptsd.va.gov/professional/manuals/psych-first-aid.asp).

salam dari jogja - bersama kita bisa!

how do we do it...? (jilid 2)

cerita lain tentang how we do it:

the BALEN - balen arti harafiahnya kembalian, dalam budaya jawa di jogja, balen adalah ketika anda mengantar makanan yang terbungkus di keranjang atau rantang, ke tetangga atau saudara, kerena selametan dan lainnya , lalu mereka kembalikan keranjang/rantang kita, dan didalam ada isinya, entah buah, makanan ataupun bahan mentah.... itu dapat BALEN namanya.

Nah.. balen menjadi kontibutor penting kegiatan kita, para tim pengantar setiap pulang mengantar apapun ke pengungsian, pasti pulang dengan balen yang signifikan dari posko pengungsian, coba bayangkan kalau setiap balen, seperti ini list bawaannya:

- 3 karung kubis, 2 karung buncis, 4 karung pepaya muda, 3 karung nangka muda (kadang ada yang udah matang... hmmm se posko makan nangka); dan ketika ditanya dari mana asalnya? sang koordinator pengungsian menjawab: "dari kebun penduduk disini, pengungsi yang memanen, anda yang memasak", whoooaaaaa..... terharu pisaaannn! atau;

- 8 karung beras 25 kiloan (karena tempat itu dikirimi beras tapi gak punya dapur umum), 2 karung gula pasir 50 kiloan, 2 karung wortel, 8 botol minyak 1 literan, beragam kecapl beragam merek, dab berbungkus bungkus mentega paket ekonomis...;

- dan setiap hari balen makin lama makin banyak, dan signifikan mengurangi nilai belanja kami, apalagi harga sayur di jogja yang membumbung tinggi;

the EXCHANGE - telpon berdering... difla yang direktur yayasan mengangkat.. lalu komat kamit: "ok... ok.... woooo thank you... ya.. aku tunggu..nuwuuuunnn...!" telpon ditutup. lalusaya tanya: "apa dif..?" "oohh. ... mas x dari posko y, ngasih tau mereka baru dibantu minyak goreng banyak banget, kita mau dibagi separuhnya..., mau dianter sendiri ke tempat kita.".

atau difla telpon:"oiiiii, masih butuh beras? kami sisa 9 karung nih... iya... karo kobis 3 karung... mau? ok... ambil sendiri opo di anter? ok... yak... sama sama..." - kami mengalokasikan stock beras untuk 4 hari ke depan, dan kelebihannya kami share ke posko dapur umum lain besar kecil yang tersebar di sekeliling magelang sleman jogja prambanan klaten.

well ... self explanatory on the exchange khan...?

the NETWORK - Aduh adalah seorang DJ terkenal, jadi temannya bergerak mulai dari para impressario, pengusaha, artis, sampai penguasa...! relawan disini, mulai dari assessment tempat pengungsian yang terlewatkan di masa awal bencana, sampai ke mangantar nasi bungkus ke pengungsian, atau me'racuni' beragam teman temannya untuk membantu kami sesuai dengan masing masing kehebatan... termasuk menjadi relawan... nah coba simak dialog DJ ini dengan rekannya:

"oiiii... mas... ya.. lagi saya di jogja... ini temen teman relawan butuh HT... iya... antara 5 sampai 10.. butuh sekali... apa..? oh ok... 5 gak papa... hmmm sekitar 700 ribuan satu.. ok... berapa? tiga setengah juta? wooo maturnuwun.. iyo.. mengko tak kirim nomer rekeningnya.. matur nuwun... nggihhhh yaaaa ngggiiihhh....!" telpon ditutup, 5 menit lewat, 5 HP didapat... dan 2 kali telpon kemudian... 10 HT sudah lengkap...

the ballad of DJ. Aduh.... the power of network... percayalah.. ada puluhan DJ DJ lain yang membantu kami, dengan cara seperti itu, dengan gaya mereka masing masing, dengan kerelaaan dan kegilaan yang sama.... membantu sesama.... nuhun pisan tuan Aduh....!

---- bersambung ke jilid 3-------

trust: trick or treat....

baiklah... last score... nasi bungkus gaiacorps dalam 3 hari terakhir bertahan di 10 s/d 12 ribu bungkus perharinya... dari 15 ribuan pada hari hari sebelumnya. kenapa? karena beberapa teman di pengungsian sudah berani membuka dapur umum sendiri... untuk 200 s/d 400 orang, bahkan satu teman, mas j dari komunitas alumni sma terkenal di jogja, yang selama ini perharinya menyumbang 100 s/d 200 nasi bungkus ke gaiacorps, sekarang sudah mendirikan dapur umum sendiri di pengungsian daerah sayegan, dengan kapasitas 1000 bungkus perhari.. dan tetap mengirimi kami disini... great.... khan?

tapi juga ada cerita sedih.. entahlah bisa jadi menggembirakan... 4 hari terakhir ini mulai banyak berdatangan tamu individual, kadang sendirian, kadang beserta istri dan anaknya... kadang dengan 1 rombongan keluarga... mengenalkan diri sebagai pengungsi dari daerah x, sekarang tinggal di pengungsian y.. membutuhkan bantuan: sabun, pakaian, pokoknya apa saja yang ada di gudang logistik kami.... hmmmm... lepas dari benar, hoax atau apapun.. tapi kami selalu bimbang... kami selalu berhubungan dengan pengelola atau pendega dari pengungsian bukan dengan orang per orang...

kadang kami yakin seyakin yakinnya apa yang diceritakan tetang duka dan kekurangan memang benar... tapi kadang cerita yang disertai urai air mata... tetap saja membuat kami curiga (duh maap atas sikap kami ini)... dan kadang kami memberi juga... dan terus terang sangat apa adanya.... (maap juga).

dan ini semakin lama semakin banyak jumlahnya.. bahkan waktu kami mulai terasa habis untuk mengelola gelombang permintaan seperti ini... dan akhirnya kami terpaksa memutuskan: no more bantuan individual... kalau ada yang datang kami minta alamat dan kontak leadernya di pengungsian.. dan kalo memang membutuhkan kami akan kirimkan langsung kesana....

dan kegiatanpun berjalan as usual.. jadwal pemberangkatan diisi dengan dua kegiatan besar: 1. pengiriman nasi bungkus yang disertai dengan pengiriman barang (segala air mineral, roti, pakaian, bahan mentah makanan, mainan anak, tikar, sajadah, mukena, sarung, beras, dan lain sejenisnya; 2. pengiriman khusus barang2 ke tempat pengungsian yang tidak termasuk jurusan pengiriman nasi bungkus kita.

sekian cerita... antara kepercayaan dan kecurigaan, jadi teringat adat orang barat: halloween, sehingga trust seakan sebuah todongan pengambilan keputusan: di-trick-in atau di-treat-in.

salam dari jogja - bersama kita bisa!

how do we do it...? (jilid 1)

dear all,
every step has it's own risk...beberapa liputan tentang kegiatan kita bermunculan di media, dari koran loka: kedaulatan rakyat sampai metrotv. resikonya? selain bantuan dan dukungan makin banyak, pertanyaan aneh tentang gaiacorps juga makin banyak; yang main theme nya adalah: bagaimana kita melakukannya...(dengan kata lain: dari mana duitnya, siapa yang mau melakukan itu?).

so, this how we do it... sangat tidak komplek dan sangat sederhana, berawal dari keinginan untuk berbuat... titik. itu saja.

saling telpon antara jakarta jogja, lalu diputuskan: ok, gaiacorps turun berkerja, dan 'sekian ratus juta kita alokasikan. lalu sms pertama: gaiacorps calling, diteruskan ke puluhan ratusan sms lain, diluncurkan, di convert oleh mungkin puluhanratusan, orang lain menjadi: facebook wall, email, bbm, twitter, serta voice communication. dan jadilah sudah.... kita mulai bekerja.

dapur di setup (koordinator idung), relawan di manage (koordinator yetty), transportasi di siapkan (sekian mobil pribadi yang dipinjamkan, ada xenia, preggio, l300, toyota landcruiser, daihatsu zebra, swift, livina,... + sekian banyak mobil dan driver dari: IOF (indonesian offroad federation) dan PPVW Jogja (pemilik dan penggemar VW), bahan baku di adakan (kalo ini dikeroyok banyak orang), dan dana di mainkan (koordintor difla: uang masuk, ari: uang keluar)... dan komandan pun mulai hectic dan sok pahlawan (yan parhas... pissss bro).

siapa yang membantu?
- para no-one dan nobody: entah siapa mereka, bisa jadi teman dan temannya teman: teman saya, teman anda, dan teman mereka, dari jogja, jakarta, bandung, cilegon, medan, lamongan, amrik, australia, singapura, belanda, dan sekian kota dan negara antah berantah lainnya..(ngasih barang, uang dan dukungan yang luar biasa)
- para lembaga, institusi, dan kelompok komunitas yang datang dengan barang barang atau uang: krakatau steel, berau coal, newmont, united tractors, susu bendera, hipmi jogja, wartajazz, jaran goyang, radio geronimo, radio swaragama, bappeda diy, peiheiai jombang, rotary club, titimatra tujutama, hadrino lawfirms, kompas, dixie resto.... banyak sekali... nanti akan kami publish daftar lengkapnya...

berapa banyak? hmmmm... sampai saat ini, in terms of uang: 400 jutaan sudah dibelanjakan.... sebarannya? ada 3 sumbangan yang lebih besar dari 10 juta dan in total 41 juta. ? lainnya? majority berkisar dari 100.000 sampai dengan 2.000.000, lha kok bisa mencapai angka ratusan juta? ya itulah.. itu yang kami ingin tekankan... we believe on the law of large number (anda semua) dan every penny counts, 1000 orang kali 100.000 menjadi 100.000.000 teman...

bagaimana pertanggungjawabannya? yayasan gaia selalu melakukan external auditing tiap tahunnya, sehingga kegiatan ini tidak akan luput dari ketentuan policy akuntansi serta chart of accounts yang sudah ditentukan (percaya tidak, saat ini kami punya 1 relawan yang tugasnya melakukan internal auditing berjalan, terhadap semua transaksi keluarmasuk project ini, termasuk melakukan valuation untuk segala barang umbangan yang centang prenang, mulai kubis yang campur jadi satu dengan kentang dan daun ketela pohon plus pepaya dan terong dan tomat dan lainnya hahahaha), sampai pakaian dalam wanita bermacam merek yang campur dengan pembalut wanita dan pakaian bayi beragam ukuran... .. duh....).

relawan? hmmmm bungai rampai yang sangat panjang....
- mas x yang jauh dari bintan,,, seorang senior manager di sebuah resort kelas dunia, datang pagi.... merajang bawang, membungkus makanan, merapikan logistik di ruang depan... istirahat, chit chat... dengan relawan lainnya.. lalu menjelang tengah malam, taxi data, si mas x pamit pulang... entah kemana...; lalu esok paginya .. dia sudah datang lagi... dan sudah 5 harian rutinitas ini berjalan...

- mbak y - dari pakaiannya dan gayanya...? no she must be some lady... parkir mobilnya didepan, masuk ke ruang masak (yang sebagian kompornya berbahan bakar arang dan kayu bakar.. bisa bayangkan?), masak dalam diam... jam makan siang menghilang, lalu datang lagi lalu masak lagi... lalu pulang... sampai sekarang saya tidak tahu namanya... dan kayaknya dia juga tidak butuh ditanya... anyway thanks....!.

- hmmm mister q namanya.. punya beragam outlet makanan gaul di jogja.. masih muda gaul, iphone dan bb punya dua duanya hehehehe pissss mister q.... datang liat bahan.. putuskan masak apa .. buka baju pake singlet... srang sreng srang sreng... masak sendirian... and DONE!. lalu pulang...!

- lalu tentu saja ratusan relawan mahasiswa, pekerja, ibu rumah tangga... pelajar, teman , pacar, istri, suami.. yang datang pegan pisau.. merajang sekian banyak bahan.. membungkus puluhan ribu nasi dan lauk..... berkeringat dan bekejaran dengan jam pemberangkatan....... ada yang baru beberapa hari yang lalu, ada yang sejak awal kegiatan sampai sekarang tidak pernah absen barang seharipun... gosssssh... you rock teman..... !
---- bersambung---------