Tuesday, November 16, 2010

how do we do it...? (jilid 3)

supply chain 101 - ini masalah sederhana yang paling rumit di kegiatan gaiacorps saat ini :-) . coba bayangkan:

- ribuan bungkus/kotak/karung sumbangan terdiri dari 3 jenis: bungkus dan isi memang sama isinya, kotak dan isi tidak sama (tapi isi didalam satu jenis); dan yang ketiga isi dan kotak tidak sama isinya (dan isi didalamnya beragam: ada yang celana dalam campur tissue, susu kaleng campur garam+bumbu penyedap ... ini bener2 terjadi)

- jadi kalo kita mau ngirim ke pengungsian, kadang proses memilahnya makan waktu lebih banyak dari waktu ngirimnya

- plus kalau barang yang terbungkus adalah barang special, contoh: susu bayi range umur tertentu, yang kalau sekedar di naik-kan mobil di kirim dan di bagi, akan mubazir tak terpakai dan akhirnya terbuang percuma; karena bayi range umur itu gak lebih dari 2 di satu tempat. padahal kita drop berkotak kotak. isu diatas berlaku untuk: pampers, baju bayi, selimut bayi, dan lain sejenisnya.

- isu lain: beras dan bahan mentah makanan, ini khusus kita peruntukkan bagi sekian banyak dapur umum yang tersebar di area lingkar merapi, yang hidupnya pas-pas-an, beras dan bahan hanya cukup untuk 1 kali makan kedepan, yang tidak pas-pas-an adalah semangat dan hati besar, dan pengorbanan mereka; tanpa banyak cing-cong singsingkan baju, kerjakan, lakukan... mereka inilah para saudara kandung kami, yang kami tidak mau tersengal-sengal napasnya, apapun yang kami punya, kami bagi dengan mereka, sehingga napas tambah panjang, pandangan kedepan makin lapang..... dan cukup rumit membagi barang pas-pas-an ke sekian banyak saudara, komunikasi harus ketat dan melekat: du/dapur umum 1: beras 1 karung, sarden 1 kotak, du 2: gak butuh beras hari ini, tapi dua hari lagi iya, du 3: aqua dan beras juga, tapi punya sayur siap untuk di bagi... puiiihhhh .... gak mudah khan?

salam dari jogja - bersama kita bisa!

-bersambung-

pagi ini kami paceklik relawan.... :-)

iya.. shift pertama jam 02.00 - 08.00 sepi relawan...alasannya tentu saja lebaran... apalagi jam sholat ied pas dengan jam hectic di dapur... pas membungkus kejar-kejaran dengan jam pemberangkatan. solusi? plan B dijalankan... segunduk nasi di bungkus sendiri, segunduk lauk juga dibungkus sendirian. cepat menghemat... dan semoga teman2 di pengungsian bisa mengerti kondisi kami pagi ini.

tapi siang ini sepertinya semua hampir berjalan as usual... deretan pasukan perajang lumyan panjang didepan, kopasnas (komando pasukan nasi) juga aman, tim pembungkus masih kurang hehehehehe.

salam dari jogja - bersama kita bisa!