Saturday, June 24, 2006

catatan kunjungan cuso ke camp mblali, rabu 21 juni 2006


semoga anda semua masih ingat, di blog ini sudah pernah ditulis kalau cuso canada adalah salah satu organisasi yang bersedia membantu gaiacorps mensupport bahan makanan (dan beberapa kebutuhan lain) untuk saudara-saudara kita di 33 RT di kampung tenda (utama maupun satelit) seloharjo hingga tanggal 30 juni mendatang. hari itu, rabu, 21 juni 2006, rekan-rekan dari cuso pingin main ke camp mblali. pingin nengok warga yang dibantu, melihat apa saja kekurangannya, dan melihat bagaimana bantuan tersebut disalurkan oleh gaiacorps kepada mereka yang membutuhkan.

pukul 1 siang. berangkat dari kantor prayan (bersama sara dari gaia solutions jakarta). sampai di kantor cuso asia-pacific di baciro, sudah ada pak court (courtenay ellingson, country representative cuso indonesia), hester (pejabat baru cuso untuk gempa jogja), dan mick (temennya pak court ketika mereka kerja di flores), yang sudah siap berangkat bersama mas wid sebagai transporternya.

dalam perjalanan, pak court bercerita: "can you imagine, difla? at the day of the earthquake saya berpikir, 'ah.. ini cuma earthquake biasa..' dan saya tetap melakukan aktifitas yang sama dengan yang saya lakukan setiap weekend. ngobrol dengan teman-teman, pergi ke gym.. yah begitulah. tapi sore harinya, saya lihat di tv.. ternyata banyak sekali korbannya, banyak yang meninggal, banyak rumah roboh.. 'oh my God.. this is not just an earthquake, this is a disaster!' saya langsung terdiam dan menyesali apa yang saya lakukan seharian itu!".
lalu.. sepanjang jalan menuju camp mblali, sambil melihat pemandangan rumah-rumah roboh di kiri dan kanan, pak court banyak bercerita tentang musibah gempa yang melanda jogja ini kepada mick dan hester.

camp mblali, jam 3an. sampai di camp. mbangunin andre yang tertidur di musholla al ikhlas (oya, lupa cerita, di camp mblali sekarang sudah ada musholla, diapit tenda sekolah kecil dan keran air water bladder. kecil dan sederhana. cuma dibuat dari deklit berangka bambu. tapi 'hidup' karena saat ini sudah banyak warga datang dan sholat berjama'ah di sana). dari mobil panther kita pindah ke 'mobil dinas' avanza merah. andre jadi transporter sekaligus guide kami hari itu.

kunjungan pertama: dusun mbiro. warga sedang kerja bakti. meruntuhkan rumah. sisa-sisa batu bata runtuhan ada yang sudah tersusun rapi. ibu-ibu sedang berkumpul di satu tanah lapang. andre mulai bercerita: "meskipun warga tinggal di tenda di depan rumah masing-masing, tapi disini ibu-ibunya masak bareng di satu dapur umum". lihat kiri-kanan, pak court memotret, mick merekam gambar dengan handycam-nya. "wah.. disini sepertinya hampir seratus persen rumahnya roboh ya.." komentar pak court. sepanjang jalan, anak-anak kecil berlarian, main bola, teriak-teriak "mas andre.. mas andre..!". bapak-bapak yang sedang kerja bakti berhenti sejenak.. "monggo mas..!". pak court berkomentar, "wah, disini andre terkenal sekali yaa.. kalau kita jalan sama andre pasti disambut. coba kalau sendirian, nggak mungkin dapat sambutan semeriah ini!" (wah, pak court belum tahu rupanya, andre sekarang ini 'kan lebih terkenal dari lurah seloharjo! hehe..).

dari mbiro, jalan ke ngentak. pemandangan masih sama. kampung yang penuh runtuhan rumah. tapi disini sedikit berbeda. ladang jagung dan tegalan kering mendominasi pemandangan. "look mick! this place looks like flores.. it's so dry..! banyak padang rumput dan ladang jagung.. saya merasa seperti berada di flores, bukan di jawa!" kata pak court yang langsung di-iya-kan oleh mick. ada juga seorang ibu sedang menyirami kebunnya dengan air yang dipompa (dengan genset). "disini mulai bulan agustus sangat kering pak, air susah" tambah andre.

dari ngentak, menuju kalipakem. disini juga ada suasana yang berbeda. semua warga tidak tinggal di tenda di depan rumahnya; tapi semua berkumpul dan mendirikan tenda-tenda mereka di sebidang tanah luas milik salah seorang warga. mereka selalu masak bersama di dapur umum, dan makan bersama-sama setiap hari. rame ("gayeng" kata orang jawa) dan rukun. ada sebuah tenda peleton besar, ditempeli bendera sebuah organisasi. lagi-lagi pak court berkomentar: "wah.. ini ada bendera milik xxxxx..". saya jawab: "iya pak, mereka nyumbang tenda". dan dengan spontan pak court nyeletuk: "mereka beneran nyumbang tenda, atau hanya nyumbang bendera?" (duh.. sinis juga bapak satu ini.. batin saya..).

hester sibuk mewawancarai seorang ibu di dapur umum. dia bercerita tentang bantuan bahan makanan yang diterimanya sekarang, "kami senang sekali, sekarang kami dapat bantuannya bukan cuma mie saja bu, tapi juga ada sayur-mayurnya.." (nampaknya si ibu tidak tahu kalau organisasi tempat bu hester bekerja adalah pemberi bantuan sayur-mayur itu..). hester bertanya lagi: "lalu alat-alat dapur ini punya ibu?" ibu itu menjawab: "wah.. bukan bu.. alat-alat dapur milik saya sudah hancur kembrukan rumah saya, pas malam hari setelah gempa kami semua cuma bisa makan ketela. kami mbedholi telo yang ada di halaman lalu dimakan mentah, nggak bisa masak sama sekali.. setelah hari kedua-ketiga, kami nemu alat-alat masak milik RT masih utuh dan bisa dipakai, ya alat itu yang kami pakai sekarang ini.."

pak court juga sibuk bertanya sana-sini. "waktu hari pertama gempa dan malamnya hujan, ibu berteduh dimana?". didapat jawaban: "kami pakai plastik yang bisa kami temukan, seadanya, kecil-kecil, yang penting bisa nutupin kepala meskipun badan tetap basah kuyup. lalu besoknya kami tidur di kandang kambing itu pak, kami buat sekat di tengah, separo dipakai kambing, separonya kami pakai. karena kandangnya sempit, kami tidur sambil duduk, nggak cukup untuk berbaring.." ibu itu bercerita sambil menunjuk sebuah kandang kambing di dekat dapur umum.

sekelompok anak-anak kecil langsung merubung mick yang merekam kegiatan mereka dengan kameranya. anak-anak itu malah mengajak mick jalan-jalan entah kemana saja (mick bahkan sempat hilang beberapa menit karena anak-anak itu terlalu bersemangat mengajaknya jalan-jalan!). sambil memandangi anak-anak itu, kembali pak court berkomentar:
"can you imagine again, difla? three weeks ago they still played happily here.. but now.." (kata-kata pak court menggantung.. mengundang perenungan..)

dari kalipakem menuju dusun mblali. masih tetap sama. runtuhan rumah dimana-mana. ada tenda. ada bangunan sementara dari seng, bambu, ada pula yang tertutup spanduk produk rokok. sampai di belokan, hampir nabrak dua sepeda motor. "walah.. mas andre to!! damen-e disetorke neng endi mas?" tanyanya sambil tertawa. "neng lapangan wae!" jawab andre.
saya sedikit menjelaskan kepada pak court, hester, dan mick, bahwa penduduk seloharjo sekarang ini sedang berusaha membantu saudara-saudara di lereng merapi dengan mencarikan damen (alias jerami) untuk pakan ternak (sapi) mereka.

kembali ke camp mblali. semua berpencar ke segala penjuru kampung tenda. hester sibuk cari info dari penduduk. mendengarkan banyak cerita. ada seorang ibu yang menggendong anaknya yang lagi sakit gigi. ada yang setelah gempa masih sempat menyelamatkan tempat tidurnya dan menaruhnya di dalam tenda. ada yang takut tinggal dekat rumah karena setiap hari masih selalu ada gempa; sehingga memilih tinggal di lapangan mblali. ada yang masih punya banyak stok mi instant di rumahnya tapi kemudian dibagikan kepada saudara-saudaranya di lain tempat yang belum dapat bantuan. ada yang sangat gembira dapat bantuan ikan asin dan sayur, karena sudah bosan makan mi. ada juga yang cerita kalau bantuan pemerintah yang turun baru beras saja. itupun baru separo dari semua pedukuhan yang sudah memperolehnya, lainnya entah kapan dapatnya. sedangkan uang lauk pauk entah kapan turunnya.

selanjutnya, acara rutin dimulai.. rapat warga sebelum pembagian bantuan bahan makanan. sebelum kumpul, mereka menyetorkan damen dan rumput ke nunung yang sudah siap dengan daftarnya. lalu semua duduk lesehan di rumput. andre dikelilingi para ketua kelompok dan ketua RT. pak court ikut rapat juga. ramai sekali nampaknya. semua senang. pak court meminta maaf kepada warga yang sedang berkumpul itu: "maaf ya, kami cuma bisa bantu bahan makanan saja.. belum bisa bantu lainnya..". lalu, bahan makanan dibagikan. semua sesuai daftar. satu RT dapat beras, ikan asin, dan sayur untuk dibagikan kepada warganya. semua ketua kelompok dan ketua RT menandatangani tanda terima. lalu nanti di tingkat RT atau kelompok, semua KK menandatangani tanda terima juga.

pembagian makanan selesai. para 'juragan damen' beraksi. naikkan bongkok demi bongkok jerami yang sudah terkumpul ke bak pick-up. warga yang menyumbang jerami senang dan rela mengumpulkannya untuk saudara-saudara yang membutuhkannya. para relawan gaiacorps bekerja sambil bercanda dan tertawa-tawa. pak court, hester, dan mick (yang kemudian ikut 'gojeg' dengan para relawan sambil menaikkan jerami ke atas bak pick-up) cukup puas kelihatannya.


habis maghrib. pulang ke jogja. di jalan parangtritis sempat papasan dengan avanza kuningnya ruben yang membawa 'rombongan dhagelan sapto cs' ke camp. saya jelaskan kepada mereka bertiga: "itu tadi rombongan 'mass stress release' yang mengadakan acara hiburan untuk warga. yaa.. sedikit usaha supaya mereka bisa sejenak melupakan beban pikirannya..".

sudah dekat jogja. sembari ngobrol ngalor-ngidul, mas wid sang transporter bertanya, "so, what do you think, court?". pak court menjawab pendek saja: "very well organized..!".
dengan jawaban itu, saya dan sara pun menarik napas lega.. selesai sudah tugas kami hari ini.. tapi cuma tugas mengantar rekan-rekan cuso saja yang selesai. tugas lain masih menunggu. hingga saudara-saudara di kampung tenda bisa pulang ke rumahnya tanpa khawatir dan ragu-ragu, Insya Allah gaiacorps masih akan terus berusaha membantu..

(difla, dari prayan 84b)