Wednesday, May 31, 2006

mia menulis: yang terjadi di gaia hari ini

- Pagi dini kelabakan karena sejumlah relawan yang kemarin menyatakan kesediaan untuk membantu dan dengan suksesnya didaftar plus diplot ke dalam kolom-kolom jadwal tiba-tiba menarik kesediaannya pada saat-saat terakhir. (masa kelabakan kira-kira berlangsung selama setengah jam. Untungnya tanpa mesti kehilangan akal sehat)

- arus telepon keluar-masuk pun terjadi. Ribuan (untuk mendramatisir suasana) orang dihubungi dan diminta kesediaannya menjadi relawan. Fonbuk di ponsel-ponsel terbuka lebar, mata-mata membelalak dan mulut-mulut beradu diplomasi, melancarkan rayuan maut. Puluhan dokter dan tim medis dibujuk untuk ‘turun tangan dan tubuh’ ke Seloharjo.

- Satu jam kemudian, kesulitan mulai teratasi. Titik terang terlihat bukan lagi sebagai fatamorgana atau imaji samar-samar. Satu demi satu volunteer berdatangan, satu demi satu tim medis menerjunkan diri (tanpa parasut). Tetapi kepadatan trafik belum berkurang. Telepon berdering, tuts telepon konstan ditekan, demi sejumlah bantuan. Sedikit-banyak, rupa-tak berupa tak perlu jadi masalah.

- Kepadatan tidak lagi terjadi di meja telepon dan komputer. Para relawan hilir-mudik; menjemput relawan, menjemput bantuan, menjemput paramedis; menjemput segala yang perlu dijemput, lah. Yang masih berada di belakang meja sibuk menjumput informasi dari mana saja, untuk kepentingan apa saja yang mungkin. Quote of the day(s)-nya: lakukan apa saja yang tepat dan mungkin! Quotes of the day-nya: anything worth doing is worth doing poorly at first (Robert Downey Jr); I don’t know everything, I just do everything (Toni Morrison). J

- Menjelang pukul setengah tiga, base mulai senyap. Sebelum kemudian gempar karena telepon dari posko Milas, mengabarkan seorang ibu hamil akan melahirkan di Nglegi, Pathuk, Gunungkidul, tanpa satu pun tim medis di sana. Setelah mendiskusikan dan menemu formula tepat-guna untuk sang ibu yang posisinya tak terjangkau, kami menghubungi secarik nomor anonim yang ditinggalkan oleh penelepon. Si anonim tersebut ternyata seorang relawan ACICIS, dan (agak) lucunya, informasi mengenai sang ibu hamil tersebut ternyata masih simpang-siur, dan posisinya masih gelap alias tak terketahui. Maka formula tepat-guna yang telah didiskusikan dengan alot (hiperbolis, lagi-lagi) itu pun gagal diimplementasikan.

- Menjelang pukul empat, bantuan berdatangan. Yeah, dapat bantuan 1 kuintal kacang ijo dari Forum YUK! *banyak-banyak terima kasih...* Kami kembali sibuk memasukkan data. Kantor yang tadi sempat senyap kembali riuh. Senang tumpah-ruah.

- Lewat pukul lima, kantor masih riuh, ditingkah keributan karena sibuk dengan mesin faksimili baru. Konon, seorang relawan dari Kanada sedang dijemput di bandara, dan dinanti-nantikan dengan harap-harap cemas (oleh sebagian relawan) di base.

*beberapa yang sejak tadi bersibuk di muka meja kini merasa ingin jingkrak-jingkrak dan menghajar kibor PC karena tak tahu mesti ke mana melampiaskan hasratnya. Liliana sudah berhasil menyalurkan hasrat dengan berlari ke sana ke mari (tanpa peduli hujan, barangkali karena masa kecilnya kurang bahagia atau karena baru saja menjadi korban gempa yang menghabisi kos-kosannya) sembari berteriak-teriak. Tapi after all, kesibukan tetap terjadi. Yea! (tulisan berakhir ketika hujan turun deras)

“Anything worth doing is worth doing poorly at first”

mia menulis: yang tertinggal dan yang hilang

Apa yang bisa kamu lakukan ketika orang-orang di sekitarmu kehilangan tempat tinggal, kenangan, sarana penunjang hidup, bahkan orang-orang yang dicintai? Apa yang tertinggal untuk mereka? Apa yang bisa kita kembalikan kepada mereka, selain harapan akan hidup yang lebih baik?

Ribuan rumah mungkin dibangun, jutaan satuan bantuan boleh jadi berdatangan tak henti-henti, tim medis barangkali bersiaga 24 jam di kamp pengungsi korban, tetapi tak ada yang bisa mengembalikan hidup mereka seperti semula. Yang tertinggal jadi pepuing, di balik jerit terbekam reruntuhan.

Sesedikit apa pun yang dapat dilakukan untuk mereka, kami, Anda; kita gaiacorps, melakukan apa yang mungkin. Mengumpulkan tim medis, merangkul volunteer yang bersedia stay di lapangan, menghubungi base-base bantuan, sampai bersibuk dengan sms dan Yahoo Messenger untuk tujuan kurang lebih serupa. Sedari pagi, kehidupan di kantor Gaia sudah menyala; telepon keluar dan masuk hampir tak berjeda, sebagian orang mondar-mandir, dari telepon ke PC ke benam kertas ke tumpukan bantuan ke kafe di luar ke faksimili ke halaman, sampai kembali ke muka PC. Lalu lintas padat, meski tak sampai memacetkan.

Di sela-sela kesibukan itu, mitos tentang peristiwa-peristiwa aneh bin ironis pun beredar. Kemarin kami menerima sekotak besar bantuan obat-obatan yang ternyata kadaluarsa 4 tahun yang lalu. Masygul dan absurd. Di titik lain, satu atau beberapa pihak mengedrop tenda yang lantas, dengan penuh rasa syukur, didirikan dan dimanfaatkan oleh kampung korban di muka Jogja Expo Center. Belum habis rasa syukur mereka, seseorang tiba-tiba menagih iuran, 200 ribu rupiah per tenda yang berdiri! Alhasil, tenda pun rubuh. Harapan yang sempat mengembang kembali ciut. Belum lagi sikap pengusaha persewaan tenda yang adem-ayem titi tentrem karto raharjo selagi kampungnya turut menjadi korban, dan dengan asyiknya menggelar stok karpet mereka; bukan untuk dimanfaatkan dengan sebaiknya oleh korban, tetapi untuk ditikam hangat cahaya matahari: dijemur. Betapa tak habis pikir. Pula tak habis pikir ketika isu tsunami di hari pertama gempa disiarkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab hingga membuat panik sekian ribu warga Jogja, demi secuil barang jarahan.

Bagaimanapun, bencana tidak lagi cukup peristiwa yang mengundang keprihatinan massal. Bencana tiba-tiba pun telah menjadi produk; komoditas yang laku dijual ke bendera-bendera pengusung kepentingan. Termasuk dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab di atas. Konflik kepentingan, termasuk klaim-mengklaim daerah, terjadi di sana-sini. Di tengah suasana genting, kepentingan birokrasi terus bertahan tak tergoyahkan, tak bisa diputus. Membuat orang-orang terus mengutuk. Sementara korban terdiam tak terurus. Terbengkalai.

Apa yang bisa kita lakukan untuk mereka?

To be, or not to be. That is the question.

Adakah tanda tanya itu di kepala Anda?

soft release, loud HELP and FYI

- banyak telpon, datang, email, permintaan untuk dusun/desa lain yang minta bantuan ke kita. kalau berdekatan dengan lokasi diminta untuk datang ke camp blali, dan kita beri semampu kita. kalau jauh kita minta datang ke posko di jembatan merah.

- banyak yang datang related to kebutuhan dokter, rata rata mendesak dan tidak bisa membawa korban ke pusat pengobatan, atau rs dan pusat pengobatan ramai dan antri.

- thank god, the clarion call lewat sms tak habisnya di respon, beragam tim dokter independen berdatangan, dari tranggalek, jakarta, freelance dari belanda, perancis; jadi permintaan emergency langsung kita salurkan ke mereka dan mereka respon langsung pergi ke tempat dimaksud. kadang jauh dari area kita, dan kebetulan mereka masih jokja.

- sekedar cerita, pagi ini ada emegency call untuk di nglegi pathuk gn. kidul. ada problem dengan ibu melahirkan, sudah ada dokter kandungan di database kami yang bisa kesan tapi besok pagi, sekarang masih diusahakan untuk yang bisa pagi ini, atau kalau tidak kita akan kirim ambulan kesana untuk di bawa ke rs terdekat. semoga berhasil dan di ridhoi.

- jadi...pls apapun yang bisa di titipkan ke posko...sebesar sekecil apapun pasti berguna temans.. sekotak pembalut wanita, sekotak instant mie, 100 ribu rupiah, sekarung beras, sekotak crayon/1 rim kertas (untuk anak anak), 1 sabun, 2 sikat gigi, 3 odol ...... (ayo percaya pada the law of large number.... ) 100 dari temans merespon ini, berarti: 100 kotak pembalut wanita, 1 juta rupiah, 100 kotak instant mie, 100 sabun, 200 sikat gigi.... please and thanks!.

- tbm ui (team bantuan medis ui) baru saja ngabari sudah sampai di camp mlale. thanks...!

- miting tadi malam: sepakat dengan perwakilan 3500 sedulur di seloharjo, setup kampung tenda di lapangan blali yang mampu menampung 50 family tent untuk 50 kk, dan 300 kk lainnya akan memyebar di clustered areas di dekat kampung mereka (lapangan yang layak), semua sepakat memakai konsep kampung tenda dan standart sanitasi yang sudah disepakati.

- besok mulai pembagian tenda dan technical assitances dari kita, ada 21 clustered area, includes yang di lapangan. hari ini re-layout dan pindahan semua tenda yang sudah berdiri, disesuaikan dengan site plan yang sudah di sepakati tadi malam, gampangnya bayangkan 4 persegi panjang, dibelah 4 jadi 4 kuadran. (kuadran kiri lebih kecil dari yang kanan).

- kuadran pertama kiri atas: tenda posko dan pusat informasi, sebelahnya warehouse/gudang logistik; dan satu display tenda pemukiman untuk jadi contoh bagi para sedulur seloharjo.
- kuadran kedua kiri bawah: tenda relawan, paling belakang dapur umum.
- kuadran tiga kanan atas: playground anak, tenda serba guna (joglo kelurahan lah kira kira), tenda tempat ibadat, dan family tents.
- kuadran empat: kanan bawah family tents.
area dibelakang 4 kuadran: kamar mandi/wc. (dekat sumur); cuci dan beragam kegiatan 'pekiwan' lainnya.
- drainase - mengikuti lintasan kuadran + air bersih: 5000 liter tangki air, yang tankering nya akan dibantu unicef setiap hari di drop air bersih, dan incenerator untuk medical waste, hopefully jadi hari ini dibuat oleh teknikus rada nyentrik namanya uun soedjarwo.

- volunteer?: ada yang penulis, kelompok band indie, auditor, computer programmer, mahasiswa for sure, seniman lukis, arsitek, ... lanjutkan sendiri dan kayaknya saya akan bilang yes! itu juga ada..... he he he.

- apakah semua bahan sudah tersedia? dana ada? belum semua temans, tapi ayolah yakin semua...sepanjang niat dan 'nafsu' baik, mestinya the invisible hand mendegar dan me-ridhoi. amin.

- malu-malu kucing.....: kami butuh voucher untuk 'mentari' dan keluarganya (karena ini yang paling tembus ke lokasi), berapapun, untuk komunikasi antar kami, para relawan: yang mobile teaming ke dusun dusun, yang lagi nyupir dan terjebak macet, yang bannya gembos, yang mobil klinik, dan lainnya.

- kami juga malu malu kucing untuk: bensin, karena mengoperasikan 9 mobil (dibawah 2000 cc semua), 10 sepeda motor dan 3 genset.

- thanks folks, ini dulu for today, next update will around 21.00 wib thru sms ...gaia slog :-))

salam dari kami semua
gaiacorpstermasukanda