Tuesday, June 06, 2006

yang liar tumbuh di kebun - kumpulan cerita lukadukasuka dan beragam hal tidak biasa

#1
happiness is a warm gum – lagunya beatles ini terngiang ketika di pinggir dusun mbiro, ada lelaki pakai daster kedodoran, topi pesiar, lipstik dan coreng moreng bedak dimuka, tergopoh mengangkat dan memindahkan karung beras dan kotak instanmi hasil pembagian hari ini, dari rumah ke rumah, diiringi riuh rendah sorak sorai gelak tawa anak kecil dan dewasa, keceriaan
sore hari:” aku pancen sengojo mbadut mas… ben kabeh tangga padha seneng…padha iso ngguyu… sing penting ora tambah stress…mesakake!” (aku memang sengaja ngebadut mas, biar tetangga2 saya ini seneng, bisa ketawa… yang penting mereka gak tambah stress…kasian..!).

#2
hello amigo …
cordiesta comprerico….
is he searching for you…
has he crossed your way... – lagunya lake, mengiang juga, ketika persaudaraan YOGYA BANGKIT datang, mas galih dan kawan2nya, anak2 ngumpul, mas tejo keluarkan harmonika, senandung ceria, badut sponge bob keluar dari mobil, melambai dan …..mainkan!… sukaceria-kan para anak itu, yang teriak ketakutan ketika bumi goyang, yang menulis: tanggal berapa gempa bumi terjadi…? ketika diberi tugas membuat pertanyaan untuk dijawab teman lainnya, yang entah kapan bisa berlarian keluar rumah dan bermain dihalaman. ….. terimakasih temans…sedulur tunggal gegayuhan (saudara satu cita-cita).

lalu...lepas maghrib…
mau langsung yogya mas galih…?”
“nggak, ini udah di tunggu di ds. nJelapan… udah banyak anak ngumpul katanya…”
yes..! mainkan kawan…! bangkitkan! yogya bangkit…yes!

#3

we've walked both sides of ev'ry street
through all kinds of windy weather
but that was never our defeat
as long as we could walk together
so there's no need for turning back
'cause all roads lead to where we stand
and i believe we'll walk them all
no matter what we may have planned….

crossroads…lagunya don mclean mengiang juga…ketika duduk di meja kantor camp mblali layangkan pandang lalu membayangkan centang prenang anak panah dan logical framework teori six degrees of separations (pls. cari di wikipedia.org, pasti ada); nggak masuk akal tapi terjadi, please ikuti:

- kristin dan 2 temannya, mahasiswa its statistik, tahu dari teman, baca blog kita, dari surabaya mampir kantor yogya, langsung ke camp blali, 1 kerja di klinik, 2 join dengan sekolah informal anak2, gak banyak omong, kerja kerja kerja…48 jam berlalu, pamit, chit-chat sedikit, tentang mas krisna (mereka… pak krisna), salah satu penggagas jurusan statistik di its, and you know what..? mas krisna hmmm masih teringat, beliau asisten dosenku, ketika di its dulu, shit… jadi teringat teman dan pengalaman baliwerti/sukolilo/simpangdukuh (halo angkatan E16…iki aku yudhi buto…! iyo iyo aku gak lulus rek! tapi lak tetep E16 se..?!)

- darojat, barista di momento café, programmer di gaia, pekerja bangun tenda di camp mblali, temen ngeben nya sma sekarang menjadi group indie yang udah masuk major label, nama ben-nya: endang soekamti: eric dan kawan kawan, yang sejak hari pertama gempa sampai sekarang tak pernah lelah mengumpulkan bantuan dan me’nyetor’ ke kami sampai kemarin malam. dan suatu sore, di dusun mblali ini ada penggemar endang soekamti, tergopoh gopoh bawa gitarnya, dan eric cs pun sibuk tanda tangan di gitar, dan si anak pun pulang kesenangan. what a moment to watch…!

- jam 10.03, matahari mulai terik, …..para ibu2 dari 26 kelompok tenda sudah kumpul, acara: pembagian beragam barang bantuan mulai dari pembalut wanita, pakaian dalam, hygiene kit, sayur mayur dan lain sejenisnya. petugas hari ini: jeki: anak jember, lulusan jogja, kerja translator, kepala gudang gaiacorps, ipul: temennya liliana, yang jaga kantor yogya, liliana: pengunjung tetap kafe momento, kafe milik yayasan gaia, pepeng: programmer java & ecclipse, anak palembang, camp manager, kerja di yayasan gaia, eka: embuh dari mana pokoknya dari pagi tadi masukin pakaian layak pakai ke plastik2.

dan ibu2 sudah kumpul, gak sabar, anak anak muda itu kerja kaya setan lari sana lari sini, sayur kurang lari ke gudang dapur, print list kelompok, printer ngadat, nemu sisa kemarin sore… voila.. siap sudah! dan begitu saja, mereka kumpul bentuk lingkaran, yang 2 hari lalu bisa jadi tidak kenal satu sama lain…tangan kedepan, dan diayunkan sambil teriak …SOOOO! YES..! and pembagian began….!

#4

putar lagu bob dylan: i shall be released..lalu senandungkan bagian ini:

they say everything can be replaced
yet every distance is not near
so I remember every face
of every man who put me here…

i see my light come shining
from the west unto the east.
any day now,
any day now,
i shall be released…

sambil tonton film khayal:
dusun ngreco…nun jauh di ujung gunung, ada 4 kelompok tenda disana, 3 kelompok dipucuk bukit, susah dijangkau, satu dibawah, mudah dicapai: ngreco-bawah namanya. dan setiap pertemuan perwakilan kelompok, hanya ngreco bawah yang datang, mereka mewakili 3 kelompok lainnya. alasan mereka? kasihan…kelompok lain terlalu jauh untuk datang pergi pertemuan maupun mengambil bahan bantuan. ‘biar kami yang urus, jangan kuatir…!’ dan terjadilah estafet persaudaraan: lapangan mblali – dusun ngreco; 7 s/d 10 sepeda motor membawa bahan bantuan ke ngreco bawah, jatah ngreco bawah diturunkan, terus ke ngreco 2, jatah diturunkan, ganti porter, ngreco 2 bawa bahan untuk ngreco 3 & 4, sampai ngreco 3, ganti porter lagi, ngreco 3 bawa bahan ke ngreco 4. tak ada keributan, kecurigaan, ke-beban-an… gotong royong it it’s best.

#5

update hari ini 6 juni 2006

- PSN membantu kita untuk satelite phone. 2 unit mobile sat-phone BYRU, dan 2 unit sat-phone statis: PASTI, terimakasih bu agustin, pak rian, bu yani, pak adiwoso. hopefully komunikasi camp Mblale dengan dunia luar jadi lebih lancar.

- UNICEF bersedia membantu 26 WC+KM untuk 26 kampung tenda yang ada, dan bisa jadi lebih dari itu jumlahnya. terimakasih.

- UNPAD - dapat tambahan 10 volunteer dari temen2 UNPAD jurusan Pekerja Sosial (maaf kalau salah, jurusan atau fakultas ?). saat ini mereka meng-khususkan diri ke pendampingan anak di sekolah informal kampung tenda kita.

- MERAH PUTIH – selamat jalan teman2 dari merah putih, yang selama ini membantu kami all-out di dapur umum, mereka harus pindah ke lokasi lain di bambang lipuro (bantul juga) karena disana lebih memerlukan, terimakasih pren… ketemu lagi kapan kapan.

- Quick Assessment ke 31 RT dituntaskan hari ini, cukup banyak data yang mencegangkan, terutama masalah sanitasi, WC/KM, bahkan ketika sebelum gempa terjadi; dan juga kerusakan yang terjadi dari rumah ke rumah… mengenaskan.

- gaiacorps & friends mulai mengajak para relawan ataupun the wannabe relawan, untuk join dengan kita, untuk pendampingan yang related dengan ke-psikologi-an, bagi masyrakat seloharjo. tidak harus punya background psikologi, minat dan niat menjadi satu2nya syarat. rencananya ada ngobrol kecil2an menyamakan bahasa dengan beberapa teman yang pernah mengerjakan dunia pendampingan dan konseling untuk bencana, lalu ayo turun ke jalan. please please please... ikut ya.

- beras dan sembako - iya masih kami perlukan, karena banyak korban bantuan (maaf, sedih memakai istilah ini) yang tetap berdatangan, waktu hari pertama-tama dulu, kami ajak untuk bareng dengan saudara2 lain bergabung dalam paguyuban kampung tenda, tidak bersedia, karena sudah ada yang membantu (padahal diantara 26 kelompok tenda juga ada yang dibantu juga oleh pihak lain), lalu setelah 2/3 hari, yang membantu menyatakan selesai dengan program bantuannya, dan ....... ya itulah temans -sad to say-, ketika para tetangga dusun sudah jauh melangkah, bicara assessment dan bersihkan rumah... saudara2 yang ini....ya begitulah...-sad to say- ..... jadi kami memang masih perlu beras dan sembako. thanks.

- Taufik Ismail dengan puisinya: Kerendahan Hati, untuk saya, anda, kita semua:

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya....
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu....
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

(sumber: saya copy/paste dari www.puisi-indonesia.org)

- sekian temans, salam hormat dan jabat erat dari kami semua (yudhihermanu - yogya 6 juni 15.09 wib)

Ketika OBAT diturunkan ke bumi

report by: popok

Hari minggu yang kemarin tanggal 4 juni 2006, saya kembali mengontak teman- teman pesepeda untuk membantu dr. Bambang droping obat ke pedukuhan sekitar lapangan Blali dan mencek pos kesehatan, apakah mereka kehabisan stok obat atau tidak. Kali ini tim sepeda tidak komplit 2 personil kami absen. Ini juga adalah aksi dadakan karena paginya ketika saya sedang mengumpulkan data untuk bahan tulisan di gaiacorps.blogspot.com dengan dr.Bambang. ternyata ada kebutuhan seperti diatas tadi. Otomatis sekali pencet handphone saya mengontak teman- teman pesepeda.

Aksi droping obat kali ini sangat singkat, efektif di lapangan sekitar 3 jam. Mohon maaf sekali lagi karena keterlambatan kordinasi kami. Ini juga yang menjadi masalah kami para sepeda. Tadi malam ada sms masuk dari teman- teman pesepada yang lain, tentang kesediaan mereka untuk membantu aksi kami. Hanya saja perlengkapan sepeda mereka tidak begitu komplit. Maksudnya mereka tidak punya boncengan dan kontainernya. Kerena perlengkapan ini penting, dengan alat ini kami bisa membawa bantuan tanpa terlihat mencolok. Namun alat ini terhitung mahal 1 unitnya dari boncengan dan kontainernya harganya sekitar @Rp.500.000.

Semalam juga mungkin akan dilanjuti hari ini, kami akan mencoba mencari donatur untuk melengkapi sepeda kami dengan perlengkapan tadi, boncengan dan kontainernya, pompa sepeda dan lampu halogen. Kami memilih untuk minta bantuan pada pembuat perlengkapan ini yaitu Topeak. Hanya dia yang menyediakan kebutuhan ini lebih baik daripada para pembuat perlengkapan sepeda yang lain. Kami memilih bentuk kontainer dengan kapasitas yang besar. Maksud kami agar dapat membawa bantuan lebih banyak Dan dapat bergerak lebih jauh tanpa ada hambatan dengan waktu.

Dan semalam juga kami dapat telepon dari seorang teman yang menanyakan tentang kebutuhan apa yang bisa dibantu. Saya pribadi menawarkan perlengkapan tadi. Karena dilapangan jumlah bantuan yang masuk sudah terhitung banyak hanya saja distribusinya belum meluas dan merata. Kalau yang menelopon kami tadi setuju akan hal ini, pergerakan kami untuk membantu mendistribusikan akan bisa berjalan cepat dan sesegera mungkin akan merata. Karena kebutuhan akan distribusi ini sifatnya sudah sangat mendesak. Kalau tidak dilakukan dengan segera akan banyak stok obat yang akan tidak dapat dipakai. Sayangkan..

Selain itu juga kendala kami adalah keterbatasan kami untuk terjun kelapangan. Saya sudah menginformasikan kepada dr. Bambang akan hal ini. Kami hanya bisa 2x seminggu itupun hanya sabtu dan minggu. Kalau ada banyak perlengkapan yang saya sebutkan diatas tentunya saya dapat menghubungi teman- teman sepeda lain agar dapat mengisi hari- hari diluar sabtu dan minggu. Karena perlengkapan tadi bisa mobile disegala bentuk sepeda jadi sifatnya fleksibel. Tapi ya... itu tadi teman pesepeda yang lain tidak mempunyai ini semua. Mudah- mudahan permohonan kami dikabulkan. Tidak ada kata terlambat untuk sebuah niat baik.

Meskipun hanya 3 jam kami pesepeda, cukuplah untuk mendistribusikan. Kali itu kami membawa obat- obat pasca gempa yaitu obat- obatan seperti minyak kayu putih, balsem obat untuk p3k , vitamin dan obat- obatan untuk gatal. Sekarang harus drop langsung tanpa melakukan pertanyaan lagi. Sekarang dilapangan para korban gempa sudah bergerak untuk membersihkan rumahnya yang ambruk atau meruntuhkan bangunan yang sudah retak. Makanya kebutuhan akan obat- obatan P3K menjadi penting untuk mengatasi hal- hal seperti. Selain itu juga kebutuhan korban gempa akan obat seperti balsem dan minyak kayu putih adalah untuk melawan dinginnya malam dan mengatasi masuk angin ketika mereka tidur ditenda- tendanya, yang sekarang sudah menjadi tempat satu- satunya untuk bernaung sekaligus untuk menjaga harta bendanya.

It’s RAPID RESCUE CYCLIST , please love me!!

..RUN…RUN…RUN !!!

report by: popok

Lintasan kabar pagi ini, dari cek “say halo” dengan teman- teman dilapangan. Hari sudah mulai siang. Mereka sedang berkoordinasi untuk turun lagi cek dan ricek serta untuk menyempurnakan data yang selama ini sudah ada. Sedangkan teman- teman yang ada dibase sedang cek juga daftar belanjaan yang harus mereka cari. Beberapa teman logistik dilapangan datang untuk membantu dan kemudian mengawal barang belanjaan ke lapangan/ kampung tenda gaiacorps.

Sebetulnya semua data yang sudah terkumpul. Tetapi itu masih sejumlah angka yang masih harus dicermati lagi dan kemudian di cek. Kevalidan sebuah data harus dilakukan cek berulang lagi agar lebih detil dan agar menjadi fix untuk di jadikan pedoman menentukan langkah berikutnya. Untuk ini pagi ini tim data turun lagi ke lapangan untuk menyempurnakan lagi. Mencoba untuk lebih teliti lagi.

Kegiatan yang ada dilapangan belum banyak. Beberapa tenda yang dari deklit sudah beberapa kami bangun. Masih pelan- pelan namun pasti kami sempurnakan agar kuat karena angin yang bertiup dilapangan terhitung sangat kuat.Sekarang tenda yang ada dibuat untuk kapasitas satu keluarga.kenapa? agar mereka bisa tenang, enjoy dan lebih privasi kehidupan mereka. Biar menjadi tenda yang home sweet home..to night..to night..!!!

Kemudian awak dapur umum yang sekarang adalah awak dapur pengganti dari awak dapur sebelumnya. Teman- teman merah putih sudah ditarik oleh posnya yang sebelumnya menangani pekerjaan ini. Sudah mulai belanja beberapa sayuran yang beberapa hari lalu belum bisa dilakukan. Dan komentar teman- teman yang ada dilapangan. Bahwa makanan sekarang sudah seperti masakan rumah bukan hanya mi instant melulu. Hah? Kok….

Untuk pos logistik, stok yang ada sudah tinggal 50 %. Mereka mulai mendata kekurangan yang ada, mencatatnya dan belanja untuk semua kebutuhan dengan tolak ukur prioritas. Kebutuhan apa yang paling mendesak untuk dipenuhi. Semua berlari ,kita harus bergerak cepat.. agar pekerjaan hari ini tidak ada yang terhambat dan dapat memenuhi target yang ada.

Terlihat beberapa rotasi volunteer, yang off kemudian datang lagi, terus yang stay mulai giliran untuk off. Seperti untuk ikut ujian, menyelesaikan pekerjaan dan lain- lain. Serba akrab dan rukun mereka saling menyapa menanyakan kabar masing- masing. Alur lalu lintas volunterr ini akan selalu terlihat setiap pagi dan malam. Kita mengantar mereka kelapangan setiap pagi jam 8 pagi. kemudian malamnya menjemput dari lapangan untuk mengantarnya pulang. Jadi disini terbentuk trayek baru, Jembatan Merah – Seloharjo, Pundong.

Seloharjo!!! tariik...!!